Untuk diketahui, pagelaran wayang orang ini berlangsung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat sejak pukul 20.00 WITA dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudra TNI Angkatan Laut.
Pagelaran ini menjadi istimewa karena melibatkan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Bima Sena dan ibu Vero Yudo Margono sebagai Dewi Nagagini, selanjutnya Ada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa.
Kemudian tiga pimpinan matra TNI, yakni Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai Batara Baruna, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Eyong Abayasa dan Pagelaran ini melibatkan 450 pemain.
Wayang orang tersebut menceritakan tentang Lakon Pandawa Boyong di mana ketika lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura. Kepindahan itu untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa.
Kapolresta Balikpapan, KBP V Thirdy Hadmiarso mengatakan dalam cerita ini pesan moral yang dapat di ambil yakni agar lebih memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila serta Kepemimpinan.
“Pagelaran ini sangat apik dan ciamik, selain karena pemerannya Panglima TNI dan Kapolri, kostum yang dikenakan membuat semakin menarik,” tambahnya.
Tambahnya lagi, selain untuk meningkatkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga untuk melestarikan budaya asli Indonesia.
"Tentunya sinergitas TNI-Polri semakin kuat dan kokoh dalam mengawal dan mendukung program-program kebijakan pemerintah untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera," tutupnya.
.png)
